Tag Archives: grandmaster strategist

Future is to be Shaped/Masa Depan Untuk Dibentuk

来者可追, laizhekezhui – idiom

lit. what is to come can still be overtaken; fig. the future can still be shaped

harfiah: yang di depan kita masih bisa dilewati; kiasan: masa depan masih bisa diubah

Future is always an uncertainty. We must not becomplacent nor must we be in despair because of it. One must always strive for the best outcome for it is uncertain

Masa depan adalah sebuah ketidakpastian. Kita tidak Boleh terlena atau putus asa karenanya. Setiap orang harus selalu berusaha mendapatkan hasil yang terbaik karena itu adalah hal yang masih belum pasti

Idiom: Reckless Act

破罐破摔, poguanposhuai – idiom, lit. to smash a pot to pieces just because it’s cracked; fig. to act recklessly out of hopelessness

arti harfiah: menghancurkan pot hingga berkeping-keping hanya karena retakan; arti kiasan: bertindak sembarangan karena keputusasaan

This idiom reflects on when we are acting recklessly and in despair just because of a small flaw. As a human, we make mistake, but it is also up to us to repair the mistakes. Life is like a clay pot, whilst in making (as long as we still live), we can always mend the cracks. Thus, instead of smashing it, why not mending it?

Idiom ini merefleksikan saat kita bertindak sembarangan dan putus asa hanya karena kesalahan kecil. Sebagai manusia, kita pasti membuat kesalahan, namun tergantung pada diri kita juga untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Hidup itu seperti pot tanah liat, selama masih dibuat (selama kita masih hidup), kita akan selalu bisa memperbaiki retakan yang ada. Jadi, daripada menghancurkannya, kenapa tidak memperbaikinya?

Passing the Judgement/Menghakimi

盖棺论定, gaiguanlunding (don’t pass judgment on a person’s life until the lid is on the coffin/Jangan memberi penilaian akan kehidupan seseorang hingga peti matinya tertutup)

This idiom advises us to not pass the judgement on someone based on some half-baked observation. One must see from the beginning to the end to present a fair judgement! Of course, it is also applicable to other cases, such as passing judgement on a matter with knowing only half the fact and so on…

Idiom ini menasehati kita untuk tidak menghakimi kehidupan seseorang berdasarkan pengamatn yang setengah-setengah. Orang harus melihat dari awal hingga akhirnya untuk bisa memberikan penilaian yang adil! Tentu saja, ini juga bisa diaplikasikan pada hal lain, seperti menghakimi mengenai suatu hal walau hanya mengetahui setengah faktanya, dan juga contoh lainnya…

Be wise people! Jadilah Bijak!